Banjir di Antang Cukup Tinggi, Danny sebut Pengaruh Bendungan Bili-Bili Dibuka
3 min read
Kondisi banjir di Perumnas Antang Blok 8, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kamis (13/2/2025). (Foto: Majesty/Suedi)
Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Moh. Ramadhan Pomanto alias Danny Pomanto, meninjau lokasi banjir di Perumnas Antang Blok 8, Kelurahan Manggala, Kecamatan Manggala, Kamis (13/2/2025).
Danny tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WITA, didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, serta sejumlah jajaran pemerintah daerah.
Menggunakan perahu karet, Danny menyusuri permukiman warga yang terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi antara satu hingga dua meter.
Banjir kali ini disebut sebagai salah satu yang terparah, setara dengan kejadian besar pada tahun 2018.
“Ini tertinggi dari standar. Kami berbicara dengan beberapa ketua RT-RW serta pemuda setempat, mereka mengatakan ini paling cepat dan paling tinggi, sama seperti 2018,” ujar Danny.
Bendungan Bili-Bili Diduga Jadi Sebab
Danny mengaitkan bencana ini dengan pembukaan pintu pelimpah Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, yang berkontribusi terhadap meluapnya air ke Kota Makassar.
“Jelas ini sejalan dengan izin atau surat pembukaan Bili-Bili, kemudian banjir juga terjadi di Maros. Kalau bendungan itu dibuka, sudah pasti air datang dari sana,” katanya.
Akibat banjir ini, sekitar 5.500 warga terdampak di 48 titik yang tersebar di lima kecamatan di Makassar. Kecamatan Manggala menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak terparah.
Sebelumnya, Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang Kementerian PUPR. memutuskan membuka pintu pelimpah Bendungan Bili-Bili di Kabupaten Gowa, pada Selasa (11/2/2025).
Pembukaan pintu pelimpah dilakukan karena elevasi Bendungan Bili-Bili mencapai 99,77 meter di atas permukaan laut (MDPL) dengan volume air sebanyak 263,619 juta meter kubik.
Bantuan untuk Korban Banjir
Danny memastikan bahwa bantuan bagi korban banjir telah mulai disalurkan.
“Sudah tiba. Kita dapat bantuan, satu hari setelah bencana langsung ada bantuan dari Kemensos. Ibu Direktur Kemensos langsung menelepon saya,” ungkapnya.
Selain bantuan dari pemerintah pusat, Indira Yusuf Ismail juga menyalurkan paket bantuan secara pribadi bagi warga terdampak.
Danny meninjau langsung kondisi kesehatan warga dan memastikan tidak ada kasus penyakit serius akibat banjir.
“Saya bersama Pak Kapolda sudah melihat langsung. Warga yang sakit tidak signifikan, kebanyakan hanya gatal-gatal dan kutu air,” jelasnya.
Tanggap Darurat hingga 17 Februari
Pemerintah Kota Makassar telah menetapkan status tanggap darurat sejak Rabu (12/2/2025) dan akan berlangsung hingga 17 Februari.
“Saya sudah tanda tangan status tanggap darurat dari kemarin. Kita terus monitor perkembangan,” tegasnya.
Banjir di wilayah Antang menjadi perhatian khusus karena kerap terjadi setiap tahun. Danny menilai bahwa faktor tata ruang juga mempengaruhi kondisi ini.
“Dulu di sini tidak ada rumah, tidak ada banjir. Begitu ditinggali, ya banjir. Jadi ini juga soal tata ruang,” katanya.
Ia menegaskan bahwa selama masa kepemimpinannya, ia tidak mengizinkan pembangunan perumahan yang tidak layak secara mitigasi banjir.
Mengakhiri kunjungannya, Danny mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan berharap agar bencana ini menjadi yang terakhir di masa kepemimpinannya.
“Ramalan cuaca makin hari tidak baik-baik saja. Terima kasih kepada masyarakat atas kesabarannya. Kami terus berusaha memberikan perlindungan terbaik, meski belum sempurna,” pungkasnya.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok