Natal KKRB Jadi Momen Merawat Toleransi Kebersamaan Wija To Luwu
3 min read
Ketua KKLR Sulsel Hasbi Syamsu Ali (tengah) bersama pengurus KKRB pada perayaan Natal di Makassar, Sabtu (11/1/2025). (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Kerukunan Keluarga Rante Balla (KKRB) Luwu di Kota Makassar menggelar perayaan Natal bersama di Graha Pena, Jalan Urip Sumoharjo, Sabtu malam (11/1/2024). Perayaan ini jadi momen merawat toleransi sesama Wija To Luwu.
Ketua Badan Pengurus Wilayah (BPW) Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Sulsel, Hasbi Syamsu Ali pada acara tersebut menekankan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman, terutama di kalangan Wija to Luwu.
Ia menyampaikan bahwa perbedaan agama dan keyakinan tidak boleh menjadi penghalang dalam mempererat tali persaudaraan.
“Penting bagi kita untuk tetap bersatu dalam keberagaman. Meski berbeda keyakinan, persaudaraan harus tetap terjaga,” ujar Hasbi dalam keterangan tertulis.
Hasbi juga mengungkapkan rasa bahagianya dapat berkumpul bersama komunitas Wija to Luwu dalam acara yang penuh kehangatan ini.
“Ada perasaan ingin selalu berkumpul dengan sesama Wija to Luwu. Saya sangat bahagia bisa hadir di acara Natal Bersama KKRB ini,” katanya.
Soroti Isu Lingkungan
Di sela-sela acara, Hasbi menyoroti isu lingkungan yang menjadi perhatian di wilayah Rante Balla, khususnya di sekitar tambang PT Masmindo, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu.
Ia menegaskan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi keselamatan masyarakat dan generasi mendatang.
Selain itu, Hasbi mengumumkan bahwa KKLR Sulsel akan menggelar Semarak Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79 dan Hari Ulang Tahun (HUT) KKLR ke-69 pada 26 Januari mendatang. Ia mengundang keluarga besar KKRB untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
Hasbi juga mengajak seluruh warga diaspora Rante Balla untuk mendukung perjuangan pemekaran Provinsi Luwu Raya dan pembentukan Kabupaten Luwu Tengah sebagai langkah strategis untuk memajukan Wija to Luwu.
Rante Balla, sebuah perkampungan di Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, dikenal sebagai simbol keharmonisan dan toleransi antaragama.
Dalam setiap kegiatan keagamaan, KKRB melibatkan seluruh warga tanpa memandang perbedaan, sehingga persatuan selalu terjaga.
“Dengan suasana penuh kehangatan, acara Natal ini akan semakin mempererat tali persaudaraan dan meneguhkan komitmen bersama dalam menjaga keutuhan dan kesejahteraan komunitas Wija to Luwu di mana pun berada,” harap Hasbi.
Acara ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting, seperti Ketua KKRB Ayu Kanna, Dewan Penasehat KKRB Hardayan, politisi sekaligus tokoh Luwu Tengah Amsal Sampetondok, Agung Kanna, Yulius Ake, dan tokoh-tokoh lainnya.
Momentum perayaan Natal ini menjadi penguat solidaritas dan harapan baru bagi perjuangan kemajuan Wija to Luwu.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok