14/12/2025

Majesty.co.id

News and Value

Panas RDP Lahan Batalyon di DPRD Sulsel, Warga Baca Puisi-Pukul Meja

3 min read
Warga Luwu Utara datang ke DPRD Sulsel menyampaikan aspirasinya terkait hibah lahan pembangunan Batalyon TP 872 di Desa Rampoang, Tana Lili.
Suasana rapat dengar pendapat Komisi C DPRD Sulsel membahas lahan hibah untuk pembangunan Batalyon TP 872 yang digelar di kantor sementara DPRD Sulsel, Makassar, Kamis (11/12/2025). (Foto: Majesty.co.id/Arya)

Majesty.co.id, Makassar – Ruang rapat paripurna kantor sementara DPRD Sulsel di Jalan A.P Pettarani, Kota Makassar, dipadati warga Kabupaten Luwu Utara, Kamis (11/12/2025).

Warga Luwu Utara datang ke DPRD Sulsel menyampaikan aspirasinya terkait hibah lahan pembangunan Batalyon TP 872 di Desa Rampoang, Tana Lili.

Warga Luwu Utara menyampaikan aspirasi soal polemik lahan hibah tersebut dalam rapat dengar pendapat yang digelar Komisi C DPRD Sulsel.

Pantauan Majesty.co.id, rapat ini dimulai sejak 14:35 WITA.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Rapat dipimpin ketua Komisi C DPRD Sulsel Andre Prasetyo Tanta dan menghadirkan pihak Pemprov Sulsel serta perwakilan Kodam Hasanuddin dan Ketua DPRD Luwu Utara, Husain.

Tidak hanya anggota dewan, rapat ini juga diikuti puluhan ibu-ibu warga Desa Rampoang. Bahkan ada yang membawa balita. Beberapa di antaranya mengeluarkan gawai untuk siaran langsung.

Di sisi kanan ruang rapat di lantai 2, puluhan pria berbaju kaos juga duduk membawa persoalan yang sama. Beberapa di antaranya perwakilan organisasi mahasiswa.

Saat sesi tanya jawab, warga memprotes karena menolak jika kesempatan bertanya dibatasi. Rapat pun sempat tegang.

“Kami tamu di sini, kami minta dihargai, kami ratusan kilometer dari Luwu Utara demi datang ke sini tanpa dibiayai,” ujar seorang perwakilan warga yang berusia lanjut.

Di sela rapat, perwakilan warga meminta video dugaan kekerasan TNI terhadap warga Rampoang diputar di hadapan Asisten Perencanaan Kodam Hasanuddin, Kolonel Inf. Abi. Permintaannya dipenuhi.

Sebelum itu, perwakilan warga lainnya yang diketahui bernama Ono, menyampaikan puisi selama kurang-lebih 1 menit sebelum melancarkan pertanyaan kepada perwakilan Pemprov Sulsel.

Ono menyebut ada dugaan rekayasa administrasi hibah lahan 75 hektare untuk pembangunan Batalyon TP 872.

“Kami menduga ada rekayasa administrasi
500 hektare itu dan 75 hektare dihibahkan untuk Batalyon,” kata Ono.

Tak sampai di situ, Ono sempat memukul meja karena merasa apa yang disampaikannya tidak disimak Staf Ahli Gubernur Sulsel Since Erna Lamba.

Menimpali itu, Anggota Komisi C DPRD Sulsel Andi Saifuddin Patahuddin meminta warga menghargai jalannya rapat tanpa keributan.

“Kita sama-sama memperjuangkan aspirasi, tapi tolong kita hargai rapat ini, jangan ada yang pukul meja,” pinta legislator asal Luwu Utara ini.

Sementara itu, Asisten Perencanaan Kodam Hasanuddin, Kolonel Inf. Abi menyebut pihaknya sudah menerima nota hibah lahan dari Pemprov Sulsel.

“Kita sudah terima nota hibah, berjalan waktu kita survei. Secara strategis memenuhi syarat untuk dibangun Batalyon. Makanya kita melakukan land clearing,” jelas Abi.

Hingga berita ini ditayangkan, RDP Komisi C DPRD Sulsel bersama warga Luwu Utara dan Pemprov Sulsel masih berlangsung.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.