Apes! Luwu Raya Tak Dapat Jatah Perbaikan Jalan dari Pemprov Sulsel
3 min read
Ilustrasi jalan rusak. (Foto: Antara)
Majesty.co.id, Makassar – Jalan rusak milik Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ada di wilayah Luwu Raya, tidak masuk dalam daftar untuk diperbaiki hingga tahun 2027.
Wilayah Luwu Raya yang meliputi 4 kabupaten dan kota, tidak satupun masuk dalam daftar program 5 paket fisik preservasi jalan rusak tahun 2025 dengan skema multi years hingga 2027.
Hal ini membuat geram Anggota DPRD Sulsel dari Dapil Luwu Raya, Esra Lamban.
Dalam rapat dengan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sulsel, Esra menyoroti tidak adilnya Pemprov dalam membagi paket perbaikan jalan tanpa menyentuh Luwu Raya.
Padahal, total anggaran preservasi jalan paket 1 sampai 5 yang ditentukan Dinas Bina Marga Sulael berjumlah Rp2,3 triliun.
“Ada apa ini, sampai (wilayah) kami tidak dapat. Tolong dijelaskan,” kata Esra Lamban dalam rapat dengar pendapat di gedung DPRD Sulsel, Makassar, Senin (11/8/2025).
Legislator PDIP ini meminta penjelasan Dinas Bina Marga serta Bappeda Sulsel alasan Luwu Raya dan sejumlah daerah lainnya tidak keciprat paket preservasi jalan.
Sehingga Esra memiliki alasan ketika nanti menjelaskannya ke masyarakat di Dapilnya.
“Masa sampai hatinya bapak-ibu ini menyusun ini barang-barang, (wilayah) kita tidak ada di dalam. Padahal ini uang Rp2,3 triliun bisa dibagi ibu,” ujar Esra Lamban.
“Sedangkan uang Rp100 ribu saja bisa dibagi ibu, apalagi ini uang Rp2,3 triliun, bukan uang sedikit. Kok tega-teganya,” sesal Esra Lamban.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi D DPRD Sulsel Fraksi PPP, Rusli Sunali. Mantan Ketua DPRD Luwu itu mengatakan banyak jalan di wilayah Luwu Raya yang butuh perbaikan.
Salah satunya, kata Rusli Sunali adalah jalan di Bastem, Luwu, yang tahun lalu terjadi tanah longsor hingga memakan korban jiwa.
“Di Luwu itu ada kemarin ada longsor, ada jalan provinsi dan menelan korban jiwa. Tapi tdak masuk dalam 5 paket ini,” tutur Rusli dalam rapat.
Rusli Sunali menyesalkan Bappelitbangda Sulsel yang saat ini dijabat Muh. Saleh tidak memperhatikan preservasi jalan di Luwu Raya.
“Padahal waktu saya ketua dprd, pak saleh ini Penjabat Bupati. Masa daerah kami tidak diperhatikan,” ungkap Rusli di depan Plt. Kepala Bappelitbangda Sulsel, Muh. Saleh.
Menanggapi itu, Muh. Saleh menyampaikan program 5 paket fisik perbaikan jalan multiyears ini bukan satu-satunya cara untuk memperbaiki jalan di Luwu Raya.
Menurut Kepala Dinas PMD Sulsel itu, masih ada cara lain yang bisa ditempuh.
“Jadi ini bukan satu-satunya cara untuk melakukan penanganan di ruas jalan di Luwu Raya. InsyaAllah, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan punya komitmen dalam perencanaan lima tahun ke depan,” bebernya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Astina Abbas mengungkapkan pihaknya tetap memberikan perhatian terhadap Luwu Raya.
Sekalipun ruas jalan provinsi tak masuk dalam preservasi jalan multiyears ini.
“Sekarang ini sudah terkontrak DBH sawit, kemudian 35 kilo mau ditangani dan ada 3 buah jembatan (mau dibangun/diperbaiki). Progresnya dari balai sudah 76 persen, sambil menunggu izin lingkungannya. Karena kalau harus melebarkan, maka harus ada izin dari kementerian,” kata Astina.
Sebaran Paket Perbaikan Ruas Jalan dengan Skema Multiyears
Diketahui, 5 paket preservasi jalan oleh Dinas Bina Marga Sulsel banyak menyentuh wilayah Kabupaten Bone, Soppeng, Gowa dan Takalar.
Dalam dokumen yang dilihat Majesty, tercatat ada 10 ruas jalan provinsi di Bone yang mendapat alokasi anggaran preservasi tahun 2025-2027.
Menyusul Kabupaten Gowa 8 ruas jalan dan Soppeng 7 ruas jalan. Sementara Tana Toraja hanya 1 paket jalan.
Luwu Raya senasib Kabupaten Toraja Utara yang tidak masuk dalam daftar paket preservasi jalan yang dibahas dalam rapat DPRD Sulsel tadi.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok