11/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Ibas: RSUD Malili Luwu Timur Dibangun Tahun 2026

2 min read
Bupati Ibas dalam rapat itu menyebut pembangunan RSUD Malili adalah mimpi lama yang ingin diwujudkan.
Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler dalam rapat membahas RSUD Malili. (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Malili – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menegaskan komitmennya dalam meningkatkan layanan kesehatan dengan menggelar rapat expose draft feasibility study (FS) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malili.

Pertemuan yang digelar di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati, Kamis (10/7/2025), dipimpin langsung oleh Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam alias Ibas bersama Wakil Bupati Puspawati Husler.

Bupati Ibas dalam rapat itu menyebut pembangunan RSUD Malili adalah mimpi lama yang kini semakin dekat untuk diwujudkan.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Pembangunan Rumah Sakit di Malili ini adalah mimpi kami selaku pemerintah sejak dulu, bahkan sebelum saya terpilih menjadi bupati,” ungkap Ibas.

Ibas menjelaskan, kehadiran RSUD Malili akan menjawab kebutuhan dasar masyarakat yang selama ini harus pergi jauh ke Parepare atau Makassar untuk mendapatkan layanan kesehatan memadai.

“Tujuannya sederhana namun vital, agar masyarakat tidak perlu lagi ke kota besar. Cukup di Malili, sebagai ibu kota kabupaten, semua layanan kesehatan utama harus tersedia dan berkualitas,” tegasnya.

Bupati Ibas juga menyebut bahwa pembangunan RSUD sudah termuat dalam dokumen RPJMD yang telah disetujui DPRD.

Selain itu, pemerintah daerah juga membuka peluang kerja sama dengan PT Vale Indonesia sebagai mitra strategis.

Dalam sesi pemaparan, konsultan manajemen rumah sakit, Syahrir A. Pasinringi, menyampaikan sejumlah kriteria penting dalam pembangunan rumah sakit, termasuk perlunya analisis penyakit terbanyak sebagai dasar perencanaan tenaga medis.

“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Luwu Timur 2021–2024, ISPA, hipertensi, dan diare termasuk penyakit yang paling banyak diderita. Maka dibutuhkan spesialis paru dan penyakit dalam,” jelas Syahrir.

Ia juga menegaskan pentingnya desain arsitektural yang profesional.

“Pembangunan rumah sakit harus ditangani arsitek profesional. Tidak perlu desain yang rumit, tetapi harus memenuhi standar dan layak bagi masyarakat,” tambahnya.

Menutup rapat, Bupati Ibas menyatakan optimisme bahwa pembangunan fisik RSUD Malili akan mulai berjalan paling lambat tahun 2026.

“Kita upayakan tahun depan, 2026–2027 pembangunan fisik rumah sakit bisa kita selesaikan. Ini menjadi prioritas kami,” pungkasnya.

Rapat tersebut turut dihadiri oleh Wakil Ketua II DPRD, Direktur RSUD I Lagaligo, para kepala OPD, Staf Ahli, Kepala Dinas Kesehatan, serta Kepala Puskesmas Malili, Lampia, dan Lakawali.

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.