Rusia-Ukraina Sepakat Berunding untuk Akhiri Perang
2 min read
Ilustrasi unjuk rasa protes serangan Rusia ke Ukraina. (Foto: Pexels)
Majesty.co.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Minggu (11/5/2025) menyerukan agar Rusia mengonfirmasi kesediaan untuk melaksanakan gencatan senjata tanpa syarat mulai 12 Mei.
Ia juga menyatakan kesiapan Ukraina untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Rusia demi mengakhiri perang berkepanjangan antara kedua negara.
Sehari sebelumnya, Zelenskiy mendapat dukungan dari sejumlah negara besar Eropa serta Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk inisiatif gencatan senjata 30 hari yang dijadwalkan dimulai Senin (12/5/2025).
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin merespons dengan mengusulkan dimulainya perundingan langsung dengan Kyiv pada Kamis mendatang di Turki.
“Ini merupakan tanda positif bahwa Rusia akhirnya mulai mempertimbangkan untuk mengakhiri perang … Dan langkah pertama untuk benar-benar mengakhiri perang adalah gencatan senjata,” tulis Zelenskiy melalui akun media sosial X seperti dilansir Reuters.
“Tidak ada gunanya melanjutkan pembunuhan bahkan untuk satu hari saja. Kami berharap Rusia akan mengonfirmasi gencatan senjata – penuh, langgeng, dan dapat diandalkan – mulai besok, 12 Mei, dan Ukraina siap untuk bertemu.”
Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, juga menegaskan dalam pernyataannya di Telegram bahwa gencatan senjata harus menjadi langkah pertama sebelum pembicaraan lebih lanjut.
“Pertama-tama harus ada gencatan senjata, lalu yang lainnya,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa Rusia tidak seharusnya menyamarkan niat untuk melanjutkan perang dengan permainan kata-kata.
Sentimen serupa disampaikan oleh Andriy Kovalenko, pejabat di Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, yang juga menggunakan Telegram untuk menyampaikan pandangannya.
“Gencatan senjata total, Rusia harus menyetujui sesuatu yang selalu berusaha dihindarinya,” tulisnya.
Presiden Putin, yang melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022, kini menyatakan kesiapannya untuk melakukan perundingan langsung.
Perang yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun ini telah menewaskan ratusan ribu tentara dan menjadi konfrontasi paling tajam antara Rusia dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok