Ini yang Dibahas Cipayung Plus Makassar saat Temui Wali Kota Munafri
3 min read
Mahasiswa dari berbagai organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus berdialog dengan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Balai Kota, Selasa (9/9/2025). (Foto: Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar – Sejumlah pimpinan organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Makassar bersilaturahmi dengan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, di Balai Kota Makassar, Selasa (9/9/2025).
Pertemuan tersebut dihadiri 7 perwakilan lintas organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Cipayung Plus Kota Makassar.
Mereka antara lain, GMKI Makassar, IMM, KAMMI, PMII, KMHDI, PMKRI, serta DPC GMNI Makassar.
Kehadiran mereka menjadi bagian dari agenda Cipayung Plus Makassar menjelang kegiatan yang akan digelar pada 15 September 2025.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Cipayung Plus yang diisi berbagai elemen mahasiswa lintas organisasi.
Menurutnya, sinergi mahasiswa dan pemerintah perlu diperkuat agar pembangunan kota berlangsung lebih dinamis.
“Terima kasih atas kesempatan hari ini. Walaupun waktu kita terbatas, saya berharap pola interaksi ini bisa terus dibuka. Saya yakin teman-teman mahasiswa adalah anak muda yang masih memegang idealisme,” ujarnya.
Munafri menekankan, kehadiran mahasiswa bukan sekadar pelengkap, tetapi bisa memberi warna dalam pembangunan Kota Makassar melalui gagasan segar dan perspektif kritis.
“Itu penting, karena pembangunan bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga pembangunan karakter manusia. Dan itu harus dimulai dari bagaimana anak-anak muda diberdayakan,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya mahasiswa untuk tetap kritis, idealis, sekaligus menjaga persatuan di tengah keberagaman.
Mahasiswa Tegaskan Sikap Kritis
Dalam kesempatan itu, para pimpinan organisasi menegaskan bahwa gerakan mahasiswa akan tetap berpegang pada idealisme, menghindari anarkisme, serta fokus pada aspirasi rakyat.
Ketua IMM Makassar, Nasruddin, menilai kekuatan Cipayung Plus terletak pada soliditas lintas organisasi.
“Cipayung dikenal dari banyak sisi, dan yang paling penting adalah soliditasnya. Kami berdiri bersama untuk isu-isu yang relevan,” ujarnya.
Sekretaris KAMMI Makassar, Ilham, menambahkan bahwa mahasiswa harus menjaga sensitivitas sosial agar tidak terprovokasi isu yang menyesatkan.
“Mahasiswa sejatinya tetap bersama rakyat. Sensitivitas masyarakat harus dijaga, jangan sampai diprovokasi pihak tertentu,” tegasnya.
Sementara Ketua PMII Cabang Makassar, Hariandi, menegaskan aksi mahasiswa harus berangkat dari aspirasi masyarakat, bukan kepentingan kelompok.
“Kami melakukan konsolidasi berulang kali agar setiap tuntutan benar-benar berakar dari kebutuhan rakyat,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Ketua PMKRI Makassar, Alexander Edison. Ia menekankan pentingnya ruang dialog publik antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat.
“Kalau ada isu di Kota Makassar, sebaiknya lebih dulu dikomunikasikan. Itu penting sebagai wujud demokrasi berbasis dialog,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi ruang dialog hangat antara mahasiswa lintas organisasi dan Pemerintah Kota Makassar.
Keduanya sepakat memperkuat kolaborasi, menjaga nilai kebangsaan, dan memastikan perjuangan mahasiswa tetap dilakukan dengan cara bermartabat.
Munafri menegaskan Pemkot Makassar tidak pernah menutup diri terhadap kritik maupun masukan.
“Pemerintah Kota Makassar sangat terbuka membangun komunikasi dengan mahasiswa dan siap mendukung kegiatan, selama itu sejalan dengan pembangunan demokrasi dan pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. (Ril/Adv)