02/07/2025

Majesty.co.id

News and Value

Yuran Dihukum 1 Tahun, Pelatih PSM: Di Korea Utara Saja Tidak Seperti Ini

3 min read
Hukuman Yuran berawal dari kekecewaannya terhadap keputusan wasit pada laga PSM vs PSS Sleman.
Pemain dan official PSM Makassar membentang spanduk dukungan kepada Yuran Fernandes menjelang pertandingan Liga 1 melawan Malut United FC di Gelora Habibie, Parepare. (Foto: Instagram/psm_makassar) 

Majesty.co.id, Parepare – Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares sangat menyesalkan keputusan komdis PSSI memberikan Yuran Fernandes larangan bertanding selama 1 tahun atau 12 bulan.

Tavares mengaku hukuman terhadap Yuran telah tersiar ke berbagai negara, termasuk di kampung Tavares, Portugal. Ia menyebut bek PSM tersebut tak layak dihukum selama itu

“Yuran tidak layak mendapatkan 12 bulan dan ini tidak pernah terjadi di manapun,” ujar Tavares dalam rekaman post-match PSM vs Malut United FC di Stadion B.J Habibie, Kota Parepare, Sabtu (10/5/2025).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Pelatih yang sukses membawa PSM sebagai juara itu bahkan mendapat telepon dari wartawan di Portugal soal hukuman Yuran.

Sang jurnalis menyangka hukuman larangan 1 tahun terlibat dalam sepak bola Indonesia hanya lelucon April Mop atau berita bohong.

“Saya sempat dikontak oleh salah satu Jurnalis di Portugal. Dan pada saat dia melihat kabar ini, dia berbicara kepada saya bahwa apakah ini ‘every Thursday?’,” ungkap Tavares.

“Every thursday itu, pada tanggal 1 April di budaya orang barat memberikan berita bohong kepada keluarga, kepada teman mereka,” sambung Tavares.

Menurut Tavares, jurnalis Portugal tak menyangka Yuran dihukum 12 bulan sebab hal demikian tidak pernah berlaku di negara manapun untuk pemain sepak bola.

Tavares menegaskan, Yuran mengomentari buruknya Liga 1 Indonesia tidak lepas dari kepemimpinan wasit. Ia memberi contoh saat poin PSM dikurangi 3 gegara bermain 12 orang dan dinyatakan kalah.

Hal itu terjadi saat PSM menekuk Barito Putera di putaran pertama Liga 1. Menurut Tavares, 12 pemain PSM pada menit akhir pertandingan merupakan kesalahan wasit sehingga sanksi 3 poin dicabut.

“Wasit membuat kesalahan demi kesalahan. Lihat pada saat kejadian yang pertama, pada saat Barito diputuskan mendapatkan 6 poin. Namun, kembali kehilangan poin tersebut,” jelas Tavares.

“Sekarang Yuran, PSM Makassar terkenal gara-gara berita ini. Dan sepak bola Indonesia juga terkenal gara-gara berita ini,” imbuh dia.

Tavares mengklaim hukuman 1 tahun untuk pemain yang mengomentari wasit, tidak pernah diterapkan di Liga manapun termasuk di Korea Utara yang dikenal otoriter.

“Bahkan saya sudah berkerja di tiga benua tidak pernah terjadi seperti ini, saya pernah kerja di Korea Utara, bayangkan ini Korea Utara, ini tidak terjadi mereka punya aturan,” sesal Tavares.

Duduk Perkara Hukuman Yuran


Hukuman Komdis PSSI terhadap Yuran Fernandes langsung berlaku pada pertandingan Liga 1 antara PSM vs Malut United pada Sabtu (10/5/2025).

Selain larangan bermain selama satu tahun, Yuran juga terkena denda Rp25 juta oleh PSSI.

Hukuman Yuran berawal dari kekecewaannya terhadap keputusan wasit pada laga PSM vs PSS Sleman pekan lalu.

Bek Timnas Kepulauan Verde itu sempat mencetak gol tetapi dianulir lewat VAR. Atas hal tersebut, Yuran menyuarakan kekecewaan di media sosial.

“Sepak bola di Indonesia hanya candaan. Makanya level dan korupsinya akan tetap sama. Jika Anda ingin menghasilkan uang, Anda bisa datang ke Indonesia. Jika Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia,” tulis Yuran Fernandes saat itu.

Yuran kemudian menghapus unggahan itu dan sudah meminta maaf atas hal tersebut. PSM Makassar bakal melakukan banding atas hal ini.

Akibat hukuman Yuran, publik sepak bola Indonesia mengecam PSSI dan ketua umum Erick Thohir yang dinilai anti kritik.


Penulis: Suedi

Bagikan :

Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok

@majesty.co.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.