Kronologi Ricuh Musda KNPI Sulsel versi Korban, DPP Pastikan OKP Bukan 59
3 min read
Sekjen DPP KNPI Almanzo Bonara (kiri) didamping wakil ketua umum Lidikson Siringoringo di Kota Makassar. (Foto: Majesty.co.id/Arya)
Majesty.co.id, Makassar – Musda DPD KNPI Sulsel diambil alih DPP buntut ricuh forum yang berlangsung di Hotel Horison, Kota Makassar, Selasa (9/12/2025) dini hari. Wakil ketua DPP KNPI, Lidikson Siringoringo jadi korban keributan tersebut.
Lidikson menjelaskan duduk perkara ricuh forum Musda KNPI Sulsel. Ia menyebut, kericuhan itu terjadi saat dirinya hendak memverifikasi jumlah organisasi kepemudaan (OKP) peserta musda.
Lidikson menerangkan bahwa ricuh terjadi sebab ada yang setuju dengan jumlah 59 OKP sesuai hasil Rapimpurda. Jumlah itu dianggap tidak sah alias ilegal.
“Awanlya kita mau verifikasi peserta di Musda KNPI Sulsel. Itu ada dua versi, pertama pendukung 59 OKP hasil Rapimpurda sebelumnya yang dianggap tidak sah oleh DPP, karena Rapimpurda itu harus dihadiri dan dibuka oleh DPP KNPI,” ujar Lidikson saat ditemui Majesty di Kota Makassar, Selasa.
Menurut Lidikson, Rapimpurda KNPI Sulsel beberapa waktu lalu dipimpin oleh oknum yang tidak mendapat mandat resmi dari DPP KNPI.
“Atas dasar itulah dilakukan Rapimpurda ulang tadi malam, itu untuk memverifikasi peserta OKP sesuai keputusan kongres KNPI terakhir tahun 2022 di Jakarta berjumlah 191 OKP,” kata Lidikson.
“Jadi, dalam rangka untuk memverifikasi 191 itulah terjadi kerisuhan,” imbuh dia.
Peserta musda lantas mengusulkan kepada Lidikson agar men-skorsing sidang untuk melakukan verifiikasi OKP.
Saat itu, kata Lidikson, panitia maupun steering committee Musda KNPI Sulael tidak membantu DPP KNPI untuk memverifikasi OKP.
Tak lama berselang, tiba-tiba sejumlah orang datang dari pintu masuk menyerang dirinya selaku pimpinan sidang.
“Tapi sebelum masuk, ketua SC mengambil mik lalu memprovokasi. Itulah awal,” beber Lidikson. Ketua SC Musda KNPI Sulsel Muh. Iswal belum dapat dikonfirmasi mengenai hal ini.
“Penyerangan dan pemukulan pertama justru dilakukan ketu SC. Dialah yang menyerang saya duluan, mendorong dan memukul dan memojokkan saya,” kata Lidikson.
Lidikson mengaku mengalami luka di atas siku kanan, memar di pinggang sebelah kanan dan lecet di atas mata kaki kiri.
Karena merasa sebagai korban, Lidikson melaporkan hal tersebut ke Polrestabes Makassar. Ia melaporkan ketua panitia hingga ketua KNPI Sulsel.
“Saya rasakan pemulukan pakai tiang kayu pataka bendera, jadi itu sampai patah,” katanya.
Diambil Alih DPP, Batalkan 59 OKP untuk Musda
Atas insiden itu, DPP KNPI mengambil alih forum Musda KNPI Sulsel.
Sekjen DPP KNPI Almanzo Bonara menyebut musda bakal dilanjutkan dengan diawali Rapimpurda untuk menetapkan jumlah OKP.
Almanzo menjelaskan, jumlah OKP peserta Musda KNPI Sulsel dipastikan tidak merujuk pada hasil Rapimpurda sebelumnya yang berjumlah 59.
Almanzo menyebut, sesuai keputusan kongres KNPI, jumlah OKP adalah 191. Namun, angka-angka itu tidak mengikat untuk Musda KNPI Sulsel.
“Poinnya bukan harus 191. Keputusan kepesertaan itu adalah keputusan di forum Rapimpurda, tetapi dia tidak boleh keluar dari total 191 yang menjadi peserta Kongres nasional,” kata Almanzo.
Jika nanti keputusan forum Musda 80, 100 OKP itu dianggap dinamika forum.
“Kami hanya dalam kapasitas mengakomodir kelompok-kelompok pemuda yang di tingkat nasional menjadi peserta kongres,” katanya.
“Pengurangan atau penambahan bisa terjadi, yang penting tidak keluar dari keputusan Kongres, adalah peserta nasional, dan mengakomodir kawan-kawan yang ada di daerah,” pungkasnya.
Musda KNPI Sulsel diikuti dua calon yang merupakan Anggota DPRD Sulsel Fraksi Gerindra. Keduanya yaitu Fadel Tauphan Ansar dan Vonny Ameliani Suardi.
