Manusia Silver di Makassar Lempari Satpol PP dan Gunakan Busur Saat Ditertibkan
2 min read
Manusia silver di Makassar. (Foto: Inikata)
Majesty.co.id, Makassar – Penertiban “manusia silver” oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Makassar di perempatan Jalan Veteran–Sungai Saddang, Kamis (8/5/2025), berujung ricuh.
Sekelompok manusia silver melakukan perlawanan dengan melempari petugas Satpol PP bahkan ada yang menggunakan senjata busur dan anak panah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Makassar, Fathur Rahim, membenarkan adanya aksi penyerangan terhadap petugas yang tengah menjalankan tugas.
“Ya, sebagian teman-teman kami juga terkena lemparan dan lain sebagainya. Tetapi itu bukan biasa, tetapi itu menjadi risiko dari kami menjalankan tugas,” ujarnya kepada wartawan di DPRD Kota Makassar.
“Ada bahkan ada yang memakai busur juga,” tambahnya.
Fathur menjelaskan, penertiban terhadap manusia silver sebenarnya merupakan agenda rutin Satpol PP.
Namun, perlawanan yang terjadi di perempatan tersebut dipicu oleh jumlah massa yang cukup banyak dan turunnya petugas secara mendadak.
“Kami memang secara rutin juga, tetapi tadi mereka dalam skala agak banyak, mungkin karena kami lakukan secara tiba-tiba. Kalau tiba-tiba, biasanya mereka pada volume yang agak banyak. Kami turun, terjadilah reaksi begitu (perlawanan),” tuturnya.
Penertiban ini, lanjut Fathur, bertujuan menjaga ketertiban umum serta kelancaran arus lalu lintas, khususnya di titik-titik rawan di mana para manusia silver sering meminta belas kasih pengendara.
“Jadi memang Pemerintah Kota Makassar secara persuasif dan juga bagaimana kita ciptakan ketertiban keamanan, dan kelancaran pengendara lalu lintas di titik-titik yang menjadi target kami,” jelasnya.
Banyak Anak di Bawah Umur
Fathur juga mengungkapkan bahwa mayoritas manusia silver yang kerap ditemukan di jalanan adalah anak-anak atau remaja.
“Kalau di lapangan, sebagian umur-umurnya ya mungkin masih anak-anak, bahkan mungkin kalau taraf pendidikan ya SMP, SD, SMA begitu,” ucapnya.
Ia menduga aktivitas manusia silver ini difasilitasi oleh pihak tertentu, mengingat penghasilan yang mereka peroleh di jalanan cukup besar.
“Indikasi sudah pasti pendapatannya, kalau kita hitung satu kali begitu. Ya namanya di tengah jalan, mereka begitu rawan buat mereka sendiri untuk terjadi kecelakaan, tetapi pemasukannya agak lumayan lah,” terangnya.
“Dan saya kategorikan besar, termasuk kategori besar. Bahkan kalau dikatakan ada yang memfasilitasi, itulah bagian daripada tugas kami melacak semua yang demikian sampai ke akar-akarnya,” pungkas Fathur.
Penulis: Suedi
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok