Appi dengar Aspirasi Warga Makassar soal Pemilihan RT, Pastikan Prosesnya Demokratis
3 min read
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi menerima warga yang menggelar demonstrasi terkait pemilihan ketua RT di Balai Kota Makassar, Senin (8/12/2025). (Foto: Humas Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar — Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi, kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga integritas proses demokrasi di tingkat akar rumput.
Pada Senin (8/12/2025), Appi menerima langsung sejumlah masyarakat yang datang menyampaikan aspirasi terkait hasil pemilihan ketua rukun tetangga (RT) serentak di Balai Kota Makassar.
Appi menuturkan bahwa seluruh rangkaian pemilihan RT telah dilaksanakan sesuai prosedur, jujur, adil, serta mengedepankan transparansi.
Karena itu, hasil yang muncul merupakan cerminan pilihan warga dan tidak bisa dicampuri oleh pihak mana pun.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah kota tidak mengintervensi hasil yang sudah ditetapkan panitia di tingkat kelurahan maupun kecamatan.
Menurutnya, Appi menjaga kemurnian proses demokrasi adalah prinsip yang harus dijunjung tinggi demi menciptakan kepercayaan publik dan ketertiban sosial di lingkungan warga.
“Kenapa kita adakan pemilihan RT/RW serentak? Supaya tidak ada perselisihan, karena masyarakat menentukan sesuai hari nurani,” jelas Appi.
Appi menegaskan bahwa dalam setiap proses demokrasi, selalu ada pihak yang menang dan kalah.
Hal itu merupakan konsekuensi logis dari pemilihan yang memberikan kesempatan setara kepada masyarakat untuk memilih figur yang mereka percaya.
“Namanya pemilu, pasti ada orang menang dan ada yang kalah. Tidak mungkin semua yang mendaftar langsung jadi RT,” ujarnya.
Dengan demikian, Appi meminta seluruh pihak untuk menghormati hasil pemilihan, menjaga kondusivitas lingkungan, serta memberi kesempatan kepada RT terpilih untuk menjalankan amanah warga.
Appi mencontohkan bahwa dirinya pun, dalam kontestasi politik apa pun, tetap harus berhadapan dengan proses pilihan masyarakat.
“Bagaimana caranya kita mau paksa menang kalau kita tidak disukai masyarakat. Itu yang susah,” tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa semua kandidat sudah diberi kesempatan yang sama sejak awal.
Jika ada keberatan, mestinya disampaikan pada saat proses pencalonan, bukan setelah hasil ditetapkan.
“Pada saat pencalonan, kenapa tidak dipersoalkan? Sekarang setelah pemilihan selesai, tidak boleh kita memaksakan. RT yang terpilih adalah hasil dari demokrasi,” tambahnya.
Menurut Appi, pemilihan ini digelar agar RT dan RW yang terpilih benar-benar merupakan orang yang siap bekerja, bukan sekadar mendapat jabatan.
Mereka harus mampu menjalankan program-program pemerintah dan terlibat aktif menangani kebutuhan warga.
“RT dan RW ini bukan mencari bos atau jabatan. Mereka adalah orang-orang yang mau bekerja, melaksanakan program pemerintah, dan siap siap melayani masyarakat,” tegasnya. (Ril/Adv)
