Wakil Ketua DPR RI Kritik Keras Kemenag soal Kondisi Jemaah Haji
2 min read
Jemaah calon haji Indonesia saat tiba di Muzdalifah untuk melaksanakan rangkaian ibadah haji 2025. (Foto: Humas Kemenag)
Majesty.co.id, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI sekaligus Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji, Adies Kadir, melontarkan kritik keras terhadap Kementerian Agama (Kemenag) dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025.
Penilaian terhadap Kemenag disampaikan Adies Kadir usai meninjau langsung kondisi jemaah haji Indonesia di Mekkah, Arab Saudi.
Menurut Adies, berbagai persoalan teknis yang muncul di lapangan menunjukkan kurangnya pembenahan Kemenag setiap ibadah haji.
“Kementerian Agama kurang antisipasi terhadap proses haji tahun 2025,” kata Adies Kadir dalam pernyataan resmi di laman DPR RI, Sabtu (7/6/2025).
“Mereka tidak mengambil pelajaran dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.
Politisi Fraksi Partai Golkar ini menyebut, kondisi riil di lapangan jauh berbeda dari yang diberitakan oleh media.
Adied mengungkapkan sejumlah masalah seperti jemaah yang diusir dari tempat istirahat pada malam hari, jemaah tertinggal dari rombongan, hingga keterlambatan distribusi konsumsi.
“Masalahnya memang kecil-kecil, tapi kalau dikumpulkan jadi sangat banyak,” tambah Adies.
Ia juga menyoroti lemahnya koordinasi antara Kemenag dengan pihak syarikah dan Pemerintah Arab Saudi, serta ketidaksinkronan antara kebijakan di pusat dan pelaksanaan di lapangan.
Kualitas dan kesiapan petugas haji juga menjadi perhatian. Di beberapa titik padat jemaah (crowd), ia menegaskan bahwa tidak ada petugas yang hadir untuk mengarahkan atau membantu.
“Jemaah dibiarkan begitu saja. Ini harus menjadi evaluasi serius bagi Kemenag,” tegasnya.
Usul Kementerian Khusus Haji
Adies lantas mengusulkan pembentukan Kementerian Haji sebagai institusi khusus untuk menangani penyelenggaraan ibadah haji.
Ia menyebut, Kementerian Haji akan menggantikan peran Kemenag yang dinilai terlalu banyak menangani urusan lain. Model ini meniru sistem yang diterapkan di Arab Saudi.
“Mulai dari keberangkatan, makan, pesawat, sampai lempar jumrah dan kembali ke Indonesia, semuanya harus ditangani secara khusus. Sekarang seperti berjalan sendiri-sendiri,” katanya.
Adies juga menyayangkan kondisi jemaah yang harus menempuh perjalanan jauh tanpa pendampingan saat lempar jumrah di Mina.
Banyak dari mereka yang akhirnya kelelahan, termasuk lansia yang terpaksa berjalan hingga belasan kilometer.
“Mudah-mudahan pemerintah dan DPR bisa mencarikan solusi terbaik. Supaya jemaah haji Indonesia bisa berhaji dengan nyaman, aman, dan lebih terkoordinasi,” pungkasnya.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok