Tower Gedung DPRD Sulsel mulai Dikerjakan Bertahap
2 min read
Kondisi kantor DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo pasca hangus dibakar pada 30 Agustus 2025. (Foto: Majesty.co.id/Arya)
Majesty.co.id, Makassar – Tower kantor DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, mulai dikerja secara bertahap setelah dibakar oleh massa pada Agustus lalu.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Fauzi Andi Wawo. “Sudah mulai dikerja,”ujar Fauzi kepada wartawan, Minggu (7/12/2025).
Fauzi Andi Wawo menjelaskan tower DPRD Sulsel yang dikerja yaitu lantai 1 dan 3. Kemudian sedikit bagian belakang.
“Baru pengerjaan fisik di luar,” tutur legislator Fraksi PKB ini.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum melakukan peninjauan ke gedung DPRD Sulawesi Selatan yang dibakar massa pada 29 Agustus lalu. Hasilnya ada sembilan bangunan yang memgalami kerusakan.
Hal itu disampaikan Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana. Menurutnya, dari sembilan bangunan itu terbagi dalam rusak ringan dan rusak berat.
“Jadi hasil kunjungan ini kami melihat yang terdampak ada sembilan masa bangunan yang mengalami kerusakan,”ujar Dewi kepada wartawan seusai melakukan peninjuan di gedung DPRD Sulawesi Selatan, Jalan Urip Sumoharjo pada, Selasa, 16 September 2025.
Gedung yang mengalami rusak ringan atau sedang kata dia yaitu gedung tower. Gedung ini kerap digunakan oleh 85 anggota DPRD Sulawesi Selatan dalam mengadakan rapat komisi.
“Hitungan secara kasar bagi bangunan yang mengalami rusak ringan atau sedang sekitar Rp 99 miliar,”katanya.
Sehingga ia berharap proses pengerjaan bagi gedung yang mengalami rusak ringan dapat dikerjakan pada bulan Oktober dan selesai pada Desember 2025.
“Gedung tower bisa kami perbaiki dan dijadikan kantor sementara, katanya.
Adapun gedung yang mengalami rusak berat yaitu gedung sekretariat dan gedung utama. Gedung ini diprediksi selesai pada Desember 2026 mendatang. Soal anggarannya, lanjut Dewi mengatakan belum bisa dipastikan sebab masih dalam proses penghitungan.
“Kami harus menghitung dulu karena bangun ulang. Apalagi ini dibangun sejak tahun 1978,” katanya.
