Prof Budu Janji Naikkan Tukin Dosen Unhas 100 persen, Sivitas Singgung IKL Pascasarjana
2 min read
Suasana penjaringan aspirasi dan sosialisasi Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2026–2030 di Fakultas Kehutanan Unhas, Tamalanrea, Kota Makassar. (Foto: Istimewa/HO)
Majesty.co.id, Makassar — Bakal Calon Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) nomor urut 3, Prof Budu, memaparkan program peningkatan Tunjangan Kinerja (Tukin) hingga 100 persen bagi para dosen dan pegawai di lingkungan kampus merah tersebut.
Program ini disampaikan Budu dalam kegiatan Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon Rektor Unhas Periode 2026–2030 yang digelar di Fakultas Kehutanan, Unhas, Selasa (7/10/2025).
Budu menyebut program peningkatan Tukin dosen Unhas sudah melalui perhitungan matang dan memungkinkan untuk direalisasikan.
“Saya sudah hitung, saya dianggap cukup bersemangat dan berani. Akan tetapi, setelah saya hitung bahwa saya sangat yakin pada poin pertama yakni insentif kinerja wajib yang saat ini ada itu bisa kita naikkan menjadi 100 persen,” ujar Budu.
“Jika saya dikehendaki menjadi Rektor maka saya akan realisasikan itu,” tambahnya.
Menurut Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas itu, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan di kampus almamater merah.
Budu juga menegaskan, peningkatan Tukin tidak akan membebani mahasiswa melalui Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Peningkatan Tukin nantinya tentu tidak berasal dari UKT mahasiswa, tetapi menghadirkan cara lain salah satunya dengan melakukan pengembangan bisnis. Paling mungkin dari bisnis yang akan menghasilkan keuntungan,” jelasnya.
IKL Pascasarjana Belum Dibayar
Namun, janji tersebut mendapat tanggapan skeptis dari sivitas kampus Unhas.
Seorang dosen Sekolah Pascasarjana Unhas, yang enggan disebut namanya, meragukan realisasi program tersebut.
Ia menyoroti bahwa Insentif Kinerja Lebih (IKL) bagi dosen di lingkungan Pascasarjana yang dipimpin Prof. Budu hingga kini belum dibayarkan.
“Saya pikir sulit itu terwujud. Sekarang saja dosen di Sekolah Pascasarjana IKL tidak dibayarkan sejak beliau menjabat sebagai dekan,” ungkapnya.
Dosen tersebut menilai janji peningkatan Tukin justru berbanding terbalik dengan kondisi di unit kerja yang saat ini dipimpin Budu.
“Di Unhas itu ada 18 fakultas, bagaimana mau menaikkan Tukin? Sedang di Sekolah Pascasarjana saja IKL dosen belum dibayarkan sampai saat ini. Di lingkungan sendiri saja tidak bisa Budu realisasikan,” katanya.
Lebih lanjut, ia menyebut janji Budu bersifat tidak memiliki rekam jejak nyata terkait peningkatan kesejahteraan dosen.
“Semua dosen di seluruh fakultas di Unhas dapat Insentif Kinerja Lebih, kecuali di Pascasarjana,” ujarnya.