Rektor UIN Alauddin Mangkir dari Sidang Kasus Uang Palsu, Alasan di Luar Negeri
3 min read
Kolase foto. Rektor UIN Alauddin Hamdan Juhannis dan suasana sidang lanjutan kasus uang palsu dengan terdakwa Andi Ibrahim di Pengadilan Negeri Sungguminasa, Gowa, Rabu (7/5/2025). (Foto: UIN Alauddin/Majesty/Arya Wicaksana)
Majesty.co.id, Gowa – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis, tidak memenuhi panggilan majelis hakim atau mangkir dalam sidang kasus uang palsu yang melibatkan mantan kepala perpustakaan kampus tersebut.
Sidang lanjutan kasus uang palsu yang diproduksi dari perpustakaan UIN Alauddin digelar di Pengadilan Negeri (PN) Sungguminasa, Gowa, Sulawesi Selatan, pada Rabu (7/5/2025).
Hamdan Juhannis sudah dipanggil sebagai saksi kasus uang palsu. Ketidakhadiran Hamdan dikonfirmasi oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Gowa, St. Nurdaliah.
Nurdaliah menyebutkan bahwa rektor UIN Alauddin sedang menjalankan tugas dinas luar negeri sehingga absen dalam persidangan.
“Untuk hari ini sebenarnya kami memanggil ada empat saksi, satu polisi tiga, satu rektor UIN, cuman rektor UIN itu lagi tugas dinas luar di luar negeri, jadi belum sempat hari ini,” ujar St Nurdaliah saat ditemui di PN Sungguminasa, Gowa, Rabu (7/5/2025).
Ia menambahkan, sidang lanjutan akan kembali digelar pekan depan dan pihaknya berharap Hamdan Juhannis bisa hadir memberikan kesaksian.
“Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa. Polisinya ini ada dua hadir, satunya sakit, jadi kami akan memanggil lagi,” kata Nurdaliah.
Dalam sidang kali ini, delapan terdakwa hadir di hadapan majelis hakim. Mereka merupakan bagian dari tujuh berkas perkara yang berkaitan dengan jaringan uang palsu tersebut.
Salah satunya adalah mantan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim.
“Untuk sidang hari ini ada delapan terdakwa dari tujuh berkas,” pungkas Nurdaliah.
Sebagaimana diketahui, kasus ini mencuat setelah terungkap bahwa produksi uang palsu dilakukan di lingkungan Perpustakaan Kampus II UIN Alauddin Makassar.
Andi Ibrahim dan beberapa pelaku lainnya diduga kuat menjadi otak di balik aktivitas ilegal tersebut.
Hamdan mangkir karena Wakili Indonesia
Majesty telah meminta konfirmasi dari Hamdan Juhannis melalui pesan WhatsAppa soal tidak hadirnya sebagai saksi di persidangan.
Hingga berita ini ditayangkan, permintaan wawancara kepada Hamdan belum dijawab.
Humas UIN Alauddin Ismi Sabariah mengatakan, Rektor Hamdan Juhannis sedang berada di Selandia Baru atau New Zealand untuk sebuah kegiatan mewakili Indonesia.
“Terinfo bapak rektor saat ini sedang mengikuti kegiatan public service leadership program di New Zealand mewakili Indonesia,” kata Ismi melalui pesan WhatsApp kepada Majesty.
Ismi menyebut Hamdan Juhannis berada di Selandia Baru sejak 28 April 2025.
Sebelumnya, Hamdan menyampaikan rasa kecewa dan marah atas keterlibatan dua pegawai kampus dalam kasus yang mencoreng nama baik institusi tersebut.
“Selaku pimpinan tertinggi di UIN Alauddin, saya marah, saya malu, saya tertampar. Setengah mati kami membangun kampus, membangun reputasi bersama pimpinan,” ujarnya dengan nada emosional saat konferensi pers perdana kasus uang palsu UIN Alauddin.
“Dalam sekejap, semuanya dihancurkan oleh tindakan tidak bertanggung jawab,” imbuh Hamdan saat itu.
Penulis: Arya Wicaksana
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok