05/09/2025

Majesty.co.id

News and Value

Bertemu BEM Makassar, Appi Tegaskan Butuh Pemikiran Mahasiswa

3 min read
Dalam dialov dengan Appi, perwakilan BEM lintas kampus juga menegaskan tidak terlibat dalam aksi brutal di kantor DPRD Makassar dan Sulsel.
Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) lintas kampus berdialog dengan Wali Kota Makassar di Balai Kota, Kamis (4/9/2025). (Foto: Diskominfo Makassar)

Majesty.co.id, Makassar – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus membuka ruang komunikasi dan dialog bersama organisasi mahasiswa merespons peristiwa terkini.

Hal ini ditandai dengan silaturahmi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) lintas kampus bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi di Rumah Jabatan Wali Kota, Kamis (4/9/2025) malam.

Pertemuan tersebut turut dihadiri Sekda Kota Makassar Andi Zulkifly Nanda, Plt Kadispora Fadli Wellang, Kepala Kesbangpol Fatur Rahim, serta Kasatpol PP Hasanuddin.

Dalam kesempatan itu, Munafri menegaskan pentingnya ruang interaksi antara pemerintah dan mahasiswa, baik untuk menyalurkan aspirasi, mengasah minat dan bakat, maupun mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kami butuh masukan dan pemikiran dari adik-adik mahasiswa. Karena itu, ruang komunikasi seperti ini harus terus kita jaga, bahkan bisa kita lakukan rutin setiap bulan,” tegas Appi.

Menurutnya, peran mahasiswa sebagai generasi muda sangat penting, khususnya dalam menjaga idealisme dan gerakan moral untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

“Yang paling penting dari pertemuan ini bukan sekadar diskusi, tapi bagaimana hasil tukar pikiran bisa diimplementasikan bersama dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Appi juga menekankan bahwa tidak semua kebijakan pemerintah dianggap baik oleh semua pihak. Karena itu, ruang dialog diperlukan untuk menemukan titik temu.

“Dari sudut pandang pemerintah, bisa jadi yang kami anggap baik belum tentu baik menurut masyarakat atau mahasiswa. Karena itu kita harus bertemu, berdiskusi, lalu mencari titik temu,” jelasnya.

Ia menambahkan, ke depan Pemkot berkomitmen menjaga kondusivitas kota dengan melibatkan mahasiswa sebagai mitra strategis.

“Pertemuan seperti ini harus rutin, supaya kita bisa sama-sama menjaga kota ini tetap aman, kondusif dan berkembang dengan baik,” tandas Appi.

BEM Klarifikasi Insiden 29 Agustus


Dalam pertemuan tersebut, perwakilan BEM lintas kampus juga menegaskan sikap mereka terkait insiden demonstrasi 29 Agustus 2025 yang berujung pada pembakaran Gedung DPRD Makassar.

Ketua BEM Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin, Muh. Alwi Nur, menegaskan bahwa aksi brutal tersebut bukan bagian dari gerakan mahasiswa.

“Itu adalah tindakan oknum yang merusak nama baik Makassar dan mencederai citra gerakan ideal mahasiswa. Kota Makassar sejak dulu dikenal sebagai rahim aktivis bangsa, sehingga kejadian ini harus diusut tuntas,” tegas Alwi.

Senada, Ashabul Kahfi dari Universitas Negeri Makassar (UNM) menegaskan mahasiswa kampusnya tidak terlibat dalam insiden itu.

“Kota Makassar adalah kota demokrasi. Namun perlu ditegaskan, pembakaran di Gedung DPRD bukan berasal dari kami. Saat insiden terjadi, mahasiswa dari kampus kami tidak berada di lokasi,” ujarnya.

Muh. Hasmi dari BEM Unismuh juga menyebut adanya pihak lain yang menunggangi aksi.

“Setiap gerakan mahasiswa selalu ada yang mencoba mengatasnamakan diri mereka. Namun jelas, tindakan anarkis itu lebih mencerminkan kelompok anarko yang merusak, bukan gerakan mahasiswa,” katanya.

Hal serupa disampaikan perwakilan BEM Fakultas Hukum Universitas Bosowa (Unibos).

“Pelaku perusakan dan pembakaran itu bukan mahasiswa. Kami justru mengapresiasi langkah Pemkot Makassar yang membuka ruang dialog bersama mahasiswa agar kebenaran dapat terungkap,” ujarnya. (Ril/Adv)

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.