Appi Evaluasi Dispar Makassar: Soroti Pantai Losari juga Kapal Pinisi
3 min read
Kolase foto. Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi (kanan) dan Kepala Dispar Makassar Moh. Roem (Foto: Diskominfo Makassar)
Majesty.co.id, Makassar – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi secara tegas meminta dinas pariwisata (Dispar) Makassar membuat program yang berdampak nyata dan terukur terhadap masyarakat.
Appi tak ingin program Dispar Makassar hanya sekadar tampilan yang impresif namun minim manfaat terhadap masyarakat.
Hal ini ditegaskan Appi dalam kegiatan monitoring dan evaluasi Dispar Makassar, di Kantor Balai Kota, Senin (5/5/2025). Appi menyampaikan bahwa kebijakan dan pembangunan di Makassar harus mencerminkan kebutuhan masyarakat.
“Saya tidak ingin hanya melihat program yang mengesankan dari luar, tetapi harus jelas dampaknya kepada masyarakat. Harus bisa diukur efek terhadap ekonomi,” tegasAppi
Appi menyoroti pentingnya pemberdayaan masyarakat, serta menolak pendekatan program yang hanya berfokus pada seremoni.
“Pemerintah bukan event organizer (EO). Kalau masyarakat punya ide dan ingin berbuat, biarkan mereka berkreasi. Tugas kita mendukung, bukan mengambil alih,” ujarnya.
Maksimalkan Potensi Losari
Salah satu perhatian utama wali kota adalah pengelolaan kawasan wisata, khususnya Anjungan Pantai Losari.
Menurutnya, ikon utama kota tersebut belum mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi pengunjung.
“Losari ini jantung kota. Semua orang datang ke Makassar pasti ke Losari. Tapi apa yang mereka temui? Penjual kaus kaki tiga sepuluh ribu? Bukan itu yang kita harapkan,” kata Appi.
Ia menginginkan konsep pengembangan yang lebih terarah dan khas agar Losari benar-benar menjadi wajah Kota Makassar.
Terkait anggaran, Appi menekankan pentingnya perencanaan yang disertai skema pemeliharaan jangka panjang.
Appi mencontohkan keberadaan kapal Pinisi sebagai ikon wisata, namun mempertanyakan kesiapan pembiayaannya.
“Kalau tidak mampu, bicarakan. Kita bisa alihkan ke dinas lain agar tetap bisa berjalan,” ujarnya.
Dalam hal manajemen pemerintahan, Appi mengingatkan seluruh perangkat daerah untuk menghindari ego sektoral.
Ia menekankan bahwa keberhasilan satu dinas adalah keberhasilan bersama, dan sebaliknya.
“Kita bukan institusi otonom yang bisa bekerja sendiri. Harus sesuai norma, kaidah dan peraturan,” kata Appi.
Ia juga meminta program pariwisata tidak hanya terfokus di kawasan elit, namun juga menyasar wilayah dengan potensi wisata lokal seperti Ujung Tanah dan Jalan Titang, yang kaya akan budaya kuliner khas.
“Saya ingin program yang benar-benar membumi. Kita semua tahu, kalau ke Makassar pasti ke Losari. Tapi apakah Losari sudah memberikan kesan yang baik? Ini yang akan kita evaluasi,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Makassar, M. Roem, memaparkan sejumlah program unggulan yang tengah disiapkan untuk mendukung visi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Beberapa program unggulan Dispar Makassar antara lain penciptaan lapangan kerja di sektor industri kreatif, pengembangan Makassar Creative Hub dan pembangunan pusat budidaya wisata mangrove di wilayah pesisir.
Ia juga menyoroti perlunya aktivasi sektor pendapatan daerah yang berkaitan dengan pariwisata.
“Bukan cuma retribusi Losari, tapi juga pajak hotel, restoran, dan hiburan yang harus diaktivasi. Di hulunya adalah sektor pariwisata, dan di hilirnya Bapenda, karena mereka juga berperan mengaktivasi potensi tersebut,” jelas Roem. (Ril/Adv)