Deng Ical Refleksi Setahun Jadi Anggota DPR, Kini Fokus Revisi UU Penyiaran
4 min read
Syamsu Rizal alias Deng Ical ngopi bersama wartawan di Makassar membahas sejumlah agenda Komisi I DPR RI. (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id Makassar – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Syamsu Rizal MI alias Deng Ical, menggelar pertemuan dengan sejumlah jurnalis di Kota Makassar, Sabtu (4/10/2025) sore.
Pertemuan berlangsung di Warkop Vandjoel, Jalan Hertasning, yang lokasinya berdampingan dengan Kantor DPC PKB Makassar.
Dengan suasana santai ditemani kopi, pisang goreng, dan singkong goreng, diskusi Deng Ical berjalan hangat penuh keakraban.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua DPW PKB Sulsel Azhar Arsyad, Sekretaris DPW Muhammad Haekal, serta Ketua DPC PKB Makassar yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel, Fauzi Andi Wawo.
Kehadiran jajaran pengurus ini sekaligus menunjukkan konsolidasi internal partai yang senantiasa menjaga komunikasi, baik dengan kader maupun dengan masyarakat melalui media.
Mengawali pertemuan, Deng Ical menyampaikan apresiasi mendalam kepada insan pers atas dukungan yang diberikan sejak dirinya resmi dilantik sebagai anggota DPR RI pada 1 Oktober 2024 lalu.
“Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada teman-teman media yang terus membantu, memberikan masukan, serta mengawal kami dalam mengemban amanah di DPR,” ujar Deng Ical.
Menurut mantan Wakil Wali Kota Makassar itu, keberadaan media tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga mitra strategis dalam mengkritisi dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Ia menilai jurnalis memiliki kontribusi besar dalam memperkuat demokrasi dan memperjuangkan kepentingan publik.
“Refleksi satu tahun ini bukan hanya melihat apa yang sudah kami lakukan di DPR, tetapi juga momentum untuk mendengarkan masukan agar ke depan kinerja bisa lebih baik dan tepat sasaran,” tambahnya.
Dalam diskusi, Deng Ical menjelaskan sejumlah isu strategis yang saat ini tengah dibahas di Komisi I DPR RI.
Revisi UU Penyiaran
Salah satu yang paling krusial adalah revisi Undang-Undang Penyiaran. RUU tersebut kini memasuki tahap akhir pembahasan, dengan fokus utama pada perluasan pengawasan ke ranah digital.
“Sekarang sedang ditimbang-timbang, apakah kewenangan KPI diperluas hingga ke media sosial ataukah perlu dibentuk lembaga baru yang khusus menangani siber,” jelasnya.
Menurut Deng Ical, mayoritas pandangan di DPR condong pada opsi memperkuat kewenangan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dengan alasan efisiensi dan kesiapan sumber daya manusia yang sudah dimiliki lembaga tersebut.
Selain RUU Penyiaran, isu lain yang ikut menjadi perhatian adalah harmonisasi regulasi digital.
Komisi I, kata Deng Ical, tengah mengupayakan sinkronisasi berbagai regulasi, mulai dari UU ITE, UU Pers, hingga UU Perlindungan Data Pribadi, yang nantinya bisa diintegrasikan dalam payung omnibus law.
Tak hanya itu, sejumlah isu strategis lain seperti perkembangan TNI, Badan Intelijen Negara (BIN), hingga pertahanan negara juga menjadi bagian dari ruang lingkup pembahasan di Komisi I.
“Komisi I ini cukup luas cakupannya, mulai dari pertahanan, intelijen, komunikasi dan informatika, hingga pers. Jadi memang banyak hal yang membutuhkan perhatian bersama,” kata Deng Ical.
Pertemuan santai dengan jurnalis ini, lanjut Deng Ical, merupakan wujud komitmen PKB dalam menjaga silaturahmi dan mendengarkan aspirasi.
Ia menekankan bahwa aspirasi yang dihimpun melalui media memiliki nilai penting, karena media sering kali menjadi kanal penyampai suara masyarakat.
“Ini bagian refleksi kami. Pertemuan dengan media menjadi ruang untuk mendengar langsung masukan, agar bisa kami kawal di DPR,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Sulsel, Azhar Arsyad, saat dimintai tanggapan terkait pertemuan kader PKB ini, bahwa kegiatan semacam ini perlu terus diperkuat agar hubungan antara partai, legislatif, dan insan pers semakin solid.
Menurutnya, keberadaan media yang independen dan kritis adalah mitra penting bagi demokrasi.
Pertemuan yang berlangsung hingga menjelang magrib itu akhirnya ditutup dengan harapan agar komunikasi antara wakil rakyat, partai, dan media semakin erat.
Deng Ical menegaskan dirinya akan terus membuka ruang dialog, baik secara formal maupun informal, demi memastikan aspirasi masyarakat Sulawesi Selatan dapat terakomodasi di Senayan.