KONI Sulsel Didemo, Soroti Yasir Mahmud hingga Buruknya Prestasi di PON
3 min read
Aksi unjuk rasa mahasiswa di depan kantor KONI Sulsel, Makassar, Jumat (4/10/2024). (Foto: Istimewa)
Majesty.co.id, Makassar – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Sulawesi Selatan (Sulsel) jadi sorotan pasca anjloknya prestasi Sulsel pada PON Aceh-Sumut 2024.
Tidak hanya soal perolehan medali emas yang menurun, KONI Sulsel juga disorot terkait masalah penggunaan anggaran untuk perhelatan akbar tersebut.
Sekelumit masalah tersebut disampaikan Aktivis Pemuda Mahasiswa (APM) Sulsel saat menggelar aksi unjuk rasa di kantor KONI Sulsel, Jalan Sultan Hasanuddin, Kota Makassar, Jumat (4/10/2024).
Jenderal lapangan unjuk rasa APM Sulsel, Mufadhdhal Raihan Al Asyraf Yusuf, mengatakan mereka menduduki KONI Sulsel untuk meminta Yasir Mahmud selaku ketua KONI untuk menjelaskan penggunaan anggaran.
“Kami datang meminta Yasir Mahmud untuk menjelaskan penggunaan anggaran pada PON Aceh. Prestasi yang menurun kami duga ada pengaruhnya dengan tata kelola keuangan oleh KONI terhadap cabang olahraga,” kata Mufadhdhal Raihan dalam keterangannya kepada wartawan.
“KONI ini badan publik, organisasi yang pakai uang negara, siapapun berhak mengkritisi, mengevaluasi, termasuk kami mahasiswa,” lanjut jenderal lapangan.
Menurut Mufadhdhal, berdasarkan audiensinya dengan salah satu pengurus cabang olahraga, diketahui KONI Sulsel tidak memilah cabang olahraga prioritas sehingga terjadi pemborosan anggaran.
“Kami sudah ketemu dengan beberapa cabor, mereka bilang, manajemen keuangan KONI Sulsel maupun dinas tidak matching dengan target prestasi, sehingga hampir semua cabang diikutkan ke Aceh dan Sumut,” kata Mufadhdhal.
Pengurus KONI Sulsel dianggap Tidak Kompeten
Selain itu, mahasiswa juga menganggap, turunnya prestasi yang diraih kontingen Sulsel pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 disebabkan manajemen organisasi yang buruk.
“Struktur KONI Sulsel ini tidak diisi oleh orang yang kompeten di bidangnya, sehingga pimpinan organisasi hanya fokus pada anggaran, bukan prestasi atlet,” tambahnya.
Menurut Mufadhdhal, bukti KONI Sulsel dibawa kepengurusan Yasir tidak kompeten mengurusi organisasi, terbukti dari pernyataan Penjabat Gubernur Zudan Arif Fakrulloh.
“Pak Gubernur sudah bilang, KONI Sulsel harus cermat menghitung anggaran, kenapa memang bilang cukup kalau toh masih kurang? Kami menganggap pengurus KONI saat ini tidak kompeten,” jelasnya.
Maka dari itu, mahasiswa mendorong pengurus cabang olahraga untuk mengusulkan musyawarah luar biasa sebagai bentuk evaluasi terhadap pengurus KONI Sulsel hari ini.
“Kami dorong cabor dan KONI di kabupaten untuk berani mendesak ketua KONI Sulsel diganti. Dan kami mendesak BPK maupun aparat hukum untuk melakukan audit secara transparan terhadap keuangan KONI Sulsel,” pungkas Mufadhdhal.
Perwakilan KONI Sulsel maupun Yasir Mahmud belum memberi tanggapan terkait tuntutan Aktivis Pemuda Mahasiswa (APM) Sulsel.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok