Pimpinan DPRD Sulsel Ramai-Ramai Soroti Pelaksanaan SPMB SMA dan Sekolah Unggulan
3 min read
Ilustrasi. Gedung DPRD Sulawesi Selatan di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar. (Foto: Majesty.co.id/Arya)
Majesty.co.id, Makassar – Pimpinan DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) menyoroti pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tingkat SMA/sederajat tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Sulsel.
Sorotan terutama diarahkan pada sistem seleksi dan program sekolah unggulan SPMB Sulsel yang dinilai belum matang.
Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi alias Cicu, mengatakan pelaksanaan SPMB tahun ini jauh dari esensi pendidikan.
Seharusnya kata Cicu, SPMB menjamin akses siswa terhadap pengajaran yang layak guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
“Sangat kecil dibanding bobot akademik (20 persen) dan tidak ada penyesuaian bobot untuk sekolah di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) yang seringkali memiliki fasilitas dan guru terbatas,” kata Cicu dalam keterangan tertulis, Selasa (3/6/2025).
Cicu menilai kuota jalur prestasi non-akademik, seperti olahraga dan seni, yang hanya 2,5 persen sangat tidak adil bagi siswa berbakat di luar bidang akademik.
Begitu pula siswa dari sekolah non-akreditasi yang mendapatkan bobot 25 persen, dinilai akan sulit bersaing dalam seleksi.
Lebih lanjut, politisi NasDem tersebut juga menyoroti program sekolah unggulan yang diluncurkan Disdik Sulsel di setiap kabupaten/kota.
Ia menyebut program tersebut terkesan tergesa-gesa dan kurang sosialisasi.
“Jadi sekolah unggulan ini terkesan terburu-buru dan mendadak. Jadi orangtua siswa kurang persiapan dan kaget,” jelas Cicu.
Cicu meminta Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, untuk mengevaluasi program tersebut secara menyeluruh, agar siswa tidak menjadi korban kebijakan pendidikan yang tidak terencana.
Meski demikian, DPRD Sulsel tetap mengapresiasi niat baik Pemprov Sulsel untuk menghadirkan sekolah unggulan bagi siswa berprestasi.
Namun menurutnya, pelaksanaan program tersebut perlu dilakukan secara terstruktur, transparan, dan menyeluruh agar tidak terjadi diskriminasi terhadap siswa.
“Jadi tidak mendiskriminasi siswa yang ingin meningkatkan kemampuannya, dengan tetap memberikan alternatif jalur non-akademik, prestasi, zonasi, dan afirmasi,” pungkas Cicu.
Kritik dari Wakil Ketua DPRD
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Sulsel Fauzi Andi Wawo juga menyuarakan kritik terhadap sistem SPMB tahun ini, terutama prosedur masuk sekolah unggulan yang dianggap rumit dan berpotensi diskriminatif.
Legislator dari Fraksi PKB ini menyoroti Tes Potensi Akademik (TPA) sebagai salah satu syarat utama masuk sekolah unggulan.
Menurutnya, TPA membutuhkan pengawasan ketat agar tidak menimbulkan polemik.
“Karena memang proses ini agak rumit, terutama karena harus diawali dengan Tes Potensi Akademik (TPA). TPA ini menjadi salah satu persyaratan utama,” ujar Fauzi di Gedung DPRD Sulsel, Senin (26/5/2025).
Fauzi juga mempertanyakan parameter penetapan sekolah unggulan, yang menurutnya belum dijelaskan secara gamblang oleh Dinas Pendidikan.
“Penetapan itu menurut kami terburu-buru dan tidak melalui tahapan yang jelas. Bahkan, hingga kini Dinas Pendidikan belum menjelaskan secara gamblang kepada kami, apa parameter yang digunakan,” tegasnya.
Jamin Bebas KKN
Sebelumnya, Kepala Disdik Sulsel Iqbal Nadjamuddin menjamin proses SPMBD berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Bahkan dirinya menjamin SPMB tingkat SMA ini bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme atau KKN. Iqbal menampik wacana “orang dalam” untuk kelulusan sisswa.
“Semua berjalan sesuai mekanisme yang ada, kan sekarang ini belum masuk tahapan lulus dan tidak lulus masih berproses dan kami jamin SPMB berjalan bebas intervensi dan bebas KKN,” jelas Iqbal, Juma (16/5/2025).
SPBM SMA dan SMK di Sulsel tahun pelajaran 2025/2026 menggunakan sistem online dan dibagi dalam beberapa jalur pendaftaran.
Prapendaftaran dimulai pada 1 April 2025 dan pendaftaran resmi dimulai pada 26 Mei 2025 untuk SMK, Sekolah Berasrama dan Sekolah Unggul Reguler di Sulsel.
Sementara SMA Reguler akan memulai proses pendaftaran mulai tanggal 09 Juni 2025.
Ada empat jalur pendaftaran utama SMA reguler: jalur domisili, afirmasi, mutasi, dan prestasi.
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok