Usut Kasus PT Timah, Rieke Diah Pitaloka: BUMN Bukan milik Nenek Moyangnya
2 min read
Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka saat rapat di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2024). (Foto: dpr.go.id)
Majesty.co.id, Jakarta – Kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk di Bangka Belitung, menyita perhatian publik secara luas.
Melihat kasus yang melibatkan perusahaan plat merah ini, Anggota Komisi VI DPR RI Rieke Diah Pitaloka mendukung langkah Kejagung dalam mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang diduga mulai dilakukan pada tahun 2015 tersebut.
“Saya usulkan adalah usut tuntas, jangan yang di permukaan doang,” kata Rieke kepada wartawan, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Kejagung telah menetapkan 16 tersangka dalam kasus dugaan korupsi PT Timah Tbk tahun 2015-2022. Dua di antaranya adalah pesohor Helena Lim dan istri aktris Sandra Dewi, Harvey Moeis.
Lebih lanjut, Rieke menyayangkan kasus korupsi seperti itu terus berulang, terlebih, melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Padahal, kata Rieke, dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 dijelaskan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Apalagi yang namanya BUMN. Jangan lupa, jangan mentang-mentang lagi berkuasa seolah-olah itu perusahaan nenek moyangnya, bukan, (BUMN) itu perusahaan negara,” tegas Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Untuk itu, Rieke mengapresiasi Kejagung yang dinilai berani mengungkap kasus korupsi yang diperkirakan menimbulkan kerugian lingkungan sebanyak Rp271 triliun.
Rieke mendukung Kejagung untuk mengungkap secara terang kasus tersebut termasuk juga menyisir keterlibatan kasus tersebut dengan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
“Saya mengapresiasi Kejaksaan Agung luar biasa, Jaksa Agung saya salut berani mengungkap seperti ini dan kita akan support Kejaksaan untuk tidak tanggung-tanggung,” lanjutnya.
Terakhir, Rieke berharap kasus korupsi timah tersebut menjadi momentum mengembalikan BUMN sebagai tulang punggung perekonomian rakyat. “Bukan menjadi tulang punggung ekonomi segelintir orang, bukan itu tujuan BUMN,” harapnya
Temukan konten menarik lainnya, follow Tiktok