03/09/2025

Majesty.co.id

News and Value

Ibas Pimpin Investigasi Kebocoran Pipa Minyak PT Vale

3 min read
Ibas mengusulkan pola penanganan kebocoran minyak PT Vale dilakukan per semester.
Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam alias Ibas (kanan) meninjau lokasi pencemaran tumpahan minyak PT Vale Indonesia di Towuti beberapa waktu yang lalu. (Foto: Warta Lutim)

Majesty.co.id, Luwu Timur – Bupati Luwu Timur (Lutim) Irwan Bachri Syam alias Ibas memimpin rapat investigasi tindak lanjut kebocoran pipa minyak PT Vale Indonesia Tbk di Ruang Rapat Bupati, Luwu Timur, Selasa (2/9/2025).

Kebocoran pipa minyak PT Vale yang dilaporkan terjadi pada Sabtu (23/8/2025) di Kecamatan Towuti itu mencemari sedikitnya 82 hektar lahan pertanian warga.

Bupati Ibas menegaskan pemerintah daerah akan memberikan solusi bagi masyarakat terdampak dan memastikan PT Vale bertanggung jawab atas pencemaran tersebut.

“PT. Vale siap dan mau bertanggungjawab, berkomitmen menyelesaikan apa yang menjadi saran, masukan dan kesepakatan dari rapat kita,” ujarnya.

Advertisement
Ikuti Saluran WhatsApp Majesty.co.id

Ia juga menyampaikan pentingnya klasifikasi dampak agar proses penanganan lebih terstruktur, mulai dari jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

“Saya mau mendengarkan saran dan masukannya, apakah kita sepakat dibuatkan klasifikasinya untuk masyarakat yang terdampak dan proses penanganan yang berdampak apakah masuk dalam penanganan jangka pendek, menengah dan jangka panjang,” jelasnya.

Ibas mengusulkan pola penanganan kebocoran minyak PT Vale per semester, yaitu enam bulan pertama masuk jangka pendek, 12 bulan jangka menengah, dan 18 bulan jangka panjang.

Ia juga meminta agar dibuat peta wilayah terdampak untuk memudahkan masyarakat mengetahui kategori kerusakan.

“Kenapa harus dibuatkan peta agar masyarakat bisa tahu daerah mana yang rusak berat, sedang dan ringan. Sehingga daerah yang masuk kategori rusak ringan bisa segera beraktivitas,” tegasnya.

Asisten Perekonomian dan Pengembangan Infrastruktur (Asisten II) Pemkab Luwu Timur, Masdin, menjelaskan adanya klasifikasi pencemaran berdasarkan tingkat keparahan.

“Jadi yang mungkin kita sebut cluster 1 itu yang warna hitam, cluster kedua yang film tapi agak banyak dan yang cluster ketiga cairan film sudah agak tipis. Kemudian, kami berharap semua OPD yang terkait memberikan update laporannya setiap hari kepada saya dan kepada bupati,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penataan dan Penaatan Lingkungan DLH, Abshar Abdur Razak, menyebutkan hasil investigasi lapangan sudah ada, namun hasil laboratorium masih menunggu.

“Apa yang kita temukan yaitu bahwa pencemaran terjadi, hanya tingkatnya belum bisa diidentifikasi. Dari hasil lapangan ada keunikan karena dari masyarakat mengatakan lebih banyak di Timampu dibandingkan Lioka. Nanti kita akan analisa bersama mungkin termasuk penggunaan air masuk di situ,” ungkapnya.

Abshar menyarankan agar segera dilakukan pembersihan tanah yang terkontaminasi, pemasangan papan informasi di lokasi terdampak, serta PT Vale diwajibkan melaporkan progress penanganan secara rutin ke DLH.

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright 2023 © Majesty.co.id | Newsphere by AF themes.