Setiap Tahun, Hampir 14 ribu Warga Kamboja Meninggal Dunia Akibat Kanker
2 min read
Ilustrasi Kanker. (Foto: Pexels)
Majesty.co.id – Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, mengungkapkan bahwa negaranya mencatat sekitar 20 ribu kasus baru kanker setiap tahun, dengan hampir 14 ribu kematian.
Pernyataan ini disampaikan saat peluncuran Rencana Pengendalian Kanker Nasional Kamboja tahun 2025–2030 di Phnom Penh, Senin (5/5/2025).
“Jumlah ini tergolong tinggi jika dibandingkan dengan populasi negara kita yang berjumlah 17 juta jiwa,” ujarnya.
Rencana tersebut bertujuan mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker, sekaligus meningkatkan akses terhadap layanan pencegahan, skrining, diagnosis, pengobatan, dan perawatan kanker yang berkualitas.
Hun Manet menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mencegah kanker, seperti menjaga pola makan seimbang yang kaya buah, sayur, biji-bijian, dan protein, serta rutin berolahraga.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap keamanan dan kualitas makanan, buah, serta sayuran agar terhindar dari kontaminasi bahan kimia yang berpotensi memicu kanker.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Kamboja, Chheang Ra, menyampaikan bahwa kanker hati merupakan jenis kanker paling umum di negara tersebut, disusul oleh kanker paru-paru, payudara, kolorektal, dan serviks.
“Sekitar 38 orang meninggal karena kanker setiap harinya di Kamboja,” katanya.
Saat ini, Rumah Sakit Luong Me di barat daya Phnom Penh menjadi fasilitas terbesar di Kamboja yang khusus menangani pengobatan dan perawatan pasien kanker.
Sumber: Xinhua
